10 Tugas HRD di Perusahaan yang Wajib Diketahui

Di dunia bisnis yang semakin kompetitif, peran Human Resources Development (HRD) menjadi sangat krusial untuk memastikan kelangsungan dan kesuksesan perusahaan. Tugas HRD tidak hanya terbatas pada merekrut dan menyeleksi karyawan baru, tetapi juga mencakup pengembangan, pelatihan, dan manajemen kinerja karyawan untuk mencapai produktivitas optimal.

Dengan memahami berbagai aspek yang jadi tugas seorang HRD, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, meningkatkan kepuasan kerja, dan mengurangi tingkat turnover karyawan. Artikel ini akan mengulas berbagai tanggung jawab dan peran HRD dalam perusahaan.

Definisi HRD

Beberapa ahli memiliki pendapat berbeda tentang definisi HRD. Prof. TV Rao memandang HRD sebagai proses berkelanjutan dan terencana yang membantu karyawan mengembangkan kemampuan sesuai dengan peran masa depan mereka.

Leonard Nadler mendefinisikan HRD sebagai serangkaian kegiatan terstruktur yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk menghasilkan perubahan perilaku karyawan. M.M. Khan memiliki pandangan berbeda, yaitu HRD sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap kerja positif dari seluruh karyawan.

Kesimpulannya, HRD memiliki makna yang luas dan mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan karyawan secara menyeluruh, baik dalam hal pengetahuan, kemampuan, maupun sikap. Hal ini dilakukan agar karyawan dapat bekerja secara optimal dan berkontribusi pada kemajuan perusahaan.

10 Tugas HRD di Perusahaan

Tugas HRD di perusahaan mencakup berbagai aspek yang esensial untuk mendukung operasional dan strategi bisnis. Berikut adalah 10 tugas utama HRD beserta penjelasannya:

1. Perencanaan dan Pengelolaan SDM

Tugas ini merupakan fondasi penting bagi HRD. HRD harus mampu menganalisis kebutuhan SDM perusahaan di masa kini dan masa depan, berdasarkan visi, misi, strategi, dan proyeksi pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan analisis tersebut, HRD merumuskan strategi dan kebijakan terkait manajemen SDM, seperti:

Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja: Menentukan jenis, jumlah, dan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan perusahaan di setiap departemen dan tingkatan jabatan.
Perencanaan Rekrutmen: Menyusun strategi dan program rekrutmen untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengembangan Karir: Merancang program pengembangan karir untuk membantu karyawan mencapai potensi terbaiknya dan meningkatkan motivasi kerja.
Pengelolaan Pensiun: Menyiapkan program pensiun yang komprehensif bagi karyawan agar terjamin kesejahteraannya setelah purnabakti.

2. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan

HRD berperan penting dalam mencari, menyeleksi, dan mempekerjakan individu yang tepat untuk mengisi berbagai posisi di perusahaan. Proses ini harus dilakukan secara selektif dan objektif untuk memastikan perusahaan mendapatkan karyawan yang kompeten, berbakat, dan sesuai dengan budaya perusahaan. Tahapan-tahapan dalam proses rekrutmen dan seleksi meliputi:

Penentuan Kriteria Seleksi: Menetapkan kualifikasi, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk setiap posisi.
Penarikan Calon Karyawan: Melakukan berbagai strategi untuk menarik calon karyawan potensial, seperti melalui iklan lowongan kerja, media sosial, kerjasama dengan universitas, dan lain sebagainya.
Penyaringan Lamaran: Melakukan seleksi awal terhadap lamaran kerja yang diterima untuk memilih kandidat yang memenuhi kualifikasi.
Penilaian Kandidat: Melakukan berbagai tes dan penilaian, seperti tes tertulis, tes psikologi, dan interview, untuk mengukur kemampuan dan kecocokan kandidat dengan posisi yang dilamar.
Pengambilan Keputusan: Memilih kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menawarkan pekerjaan.

3. Pelatihan dan Pengembangan

HRD bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan agar selaras dengan kebutuhan perusahaan. Program pelatihan dan pengembangan dapat berupa:

Pelatihan On-the-Job: Memberikan pelatihan langsung kepada karyawan di tempat kerja untuk mempelajari tugas dan tanggung jawab mereka.
Pelatihan Off-the-Job: Mengirimkan karyawan untuk mengikuti pelatihan di luar perusahaan, seperti seminar,workshop, atau konferensi.
Program Pengembangan Manajemen: Menyiapkan program khusus untuk mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan manajerial karyawan.
Program Mentoring: Memasangkan karyawan senior dengan karyawan junior untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

4. Penilaian Kinerja

Tugas HRD adalah melakukan penilaian kinerja karyawan secara berkala untuk mengukur efektivitas kerja dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Penilaian kinerja dapat diukur dengan berbagai cara, seperti:

Penilaian Berdasarkan Tujuan: Mengukur kinerja karyawan berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penilaian Perilaku: Mengukur perilaku karyawan di tempat kerja, seperti disiplin, kerjasama, dan komunikasi.
Penilaian 360 Derajat: Mengumpulkan umpan balik tentang kinerja karyawan dari berbagai pihak, seperti atasan,rekan kerja, dan bawahan.

5. Pengelolaan Kompensasi dan Benefit

HRD juga bertugas menentukan struktur gaji, tunjangan, dan benefit yang kompetitif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk menarik dan mempertahankan karyawan berbakat. Kompensasi dan benefit yang diberikan harus sesuai dengan kualifikasi, pengalaman, dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Jenis-jenis kompensasi dan benefit yang dapat diberikan meliputi:

Gaji: Upah pokok yang diberikan kepada karyawan secara periodik.
Tunjangan: Pembayaran tambahan di luar gaji pokok, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi,tunjangan makan, dan tunjangan perumahan.
Benefit: Keuntungan non-moneter yang diberikan kepada karyawan, seperti asuransi kesehatan, program pensiun,cuti hamil, dan cuti melahirkan.

6. Menjaga Hubungan Karyawan

Tugas HRD memelihara hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan melalui komunikasi terbuka dan penyelesaian konflik. Mereka juga menangani keluhan karyawan dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan.

Membangun dan memelihara hubungan yang positif dengan karyawan merupakan tugas penting bagi HRD. Hubungan yang baik antara HRD dan karyawan dapat meningkatkan motivasi kerja, produktivitas, dan loyalitas karyawan.

7. Administrasi Kepegawaian

HRD bertanggung jawab untuk mengelola data dan dokumen kepegawaian, seperti:

Data Karyawan: HRD harus mengumpulkan dan memelihara data karyawan yang akurat dan terkini, seperti nama,alamat, nomor telepon, email, pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi lainnya yang relevan.
Dokumen Kepegawaian: HRD harus mengelola dokumen kepegawaian, seperti kontrak kerja, surat lamaran, surat keputusan, slip gaji, dan dokumen lainnya yang terkait dengan karyawan.
Absensi dan Cuti: HRD harus mencatat dan mengelola data absensi dan cuti karyawan.
Kenaikan Pangkat: HRD harus melakukan proses penilaian kinerja karyawan secara berkala untuk menentukan kenaikan pangkat.
Pemberhentian Kerja: HRD harus menangani proses pemberhentian kerja karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Memastikan Kepatuhan Hukum

HRD harus memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan:

Memahami Peraturan Perundang-undangan: Tugas HRD harus memahami semua peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan, seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja.
Membuat Kebijakan Perusahaan: HRD harus membuat kebijakan perusahaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan.
Melaksanakan Kebijakan Perusahaan: HRD harus memastikan bahwa kebijakan perusahaan terkait ketenagakerjaan dijalankan dengan baik.
Melakukan Audit: HRD dapat melakukan audit internal untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan.

9. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

HRD bertanggung jawab untuk menerapkan program K3 untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan:

Membuat Kebijakan K3: HRD harus membuat kebijakan K3 yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait K3.
Melaksanakan Kebijakan K3: HRD harus memastikan bahwa kebijakan K3 dijalankan dengan baik.
Melakukan Identifikasi Bahaya: HRD harus melakukan identifikasi bahaya di tempat kerja dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikannya.
Memberikan Pelatihan K3: ugas HRD harus memberikan pelatihan K3 kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya K3.
Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD): HRD harus menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Kerja: HRD dapat melakukan pemeriksaan kesehatan kerja secara berkala untuk memantau kesehatan karyawan.

10. Membangun Budaya Perusahaan

Tugas HRD memiliki peran penting dalam membangun dan memelihara budaya perusahaan yang positif, inklusif, dan suportif bagi karyawan. Membangun budaya perusahaan yang positif adalah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan komitmen dari semua pihak. HRD dapat memainkan peran penting dalam proses ini dengan melakukan berbagai kegiatan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi, produktivitas, dan loyalitas karyawan.

Dengan memiliki budaya perusahaan yang positif, perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi semua karyawan.

Penutup

HRD memegang peran krusial dalam keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. Dengan menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, HRD dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan, pencapaian tujuan bisnis, dan terwujudnya visi perusahaan.

Salah satu tugas HRD yang tak kalah penting adalah rekrutmen dan seleksi karyawan. Untuk memudahkan proses ini, HRD dapat memanfaatkan platform Talent Club (https://talentclub.work/). Talent Club menyediakan berbagai fitur yang dapat membantu HRD dalam menemukan, menyaring, dan memilih kandidat terbaik untuk mengisi berbagai posisi di perusahaan. Coba sekarang dan rasakan kemudahannya!